Strategi Indonesia Menuju Era Industrialisasi
Strategi Indonesia Menuju Era
Industrialisasi
Jakarta, Alternatif & Solusi - Kementerian
PPN/Bappenas menyelenggarakan University Lecture #2 Road to Indonesia
Development Forum (IDF) 2021 yang bertema, “Strategi Industrialisasi dalam Mendorong Transformasi Ekonomi”, Bekerja sama dengan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia. Disampaikan dalam kuliah
umum secara daring yang
dihadiri 500 peserta dari universitas seluruh Indonesia.
Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, sebagaimana dilansir dari bappenas.go.id, menjelaskan pentingnya Transformasi Ekonomi untuk mengurangi ketergantungan pada sumber daya alam menjadi daya saing industri dan jasa modern yang memiliki nilai tambah tinggi. Sektor industri harus tetap menjadi pendorong utama perekonomian di Indonesia untuk mencapai pertumbuhan nasional yang lebih berkelanjutan dalam tahapan menjadi negara dengan tingkat pendapatan tinggi.
“Pasca pandemi, dibutuhkan pertumbuhan enam persen untuk
membawa Indonesia keluar dari middle income trap. Tantangan
Indonesia tidak saja Pemulihan Ekonomi Nasional namun juga Transformasi
Ekonomi, yaitu mengubah struktur perekonomian dari lower productivity to higher productivity sectors dan
meningkatkan produktivitas di masing-masing sektor,” jelas Menteri Suharso.
Kementerian PPN/Bappenas telah menyiapkan enam strategi
besar dalam redesain Transformasi Ekonomi Indonesia pasca Covid-19 yang
inklusif dan berkelanjutan.
Pertama, memastikan SDM Indonesia berdaya
saing baik pada sistem kesehatan, pendidikan, maupun pada riset dan informasi. Kedua,
produktivitas sektor ekonomi yaitu industrialisasi, produktivitas UMKM, dan
modernisasi pertanian.
Ketiga, ekonomi hijau berupa ekonomi rendah karbon
dan ekonomi sirkular. Keempat, transformasi digital
berupa infrastruktur dan pemanfaatan digital serta penguatan enabler. Kelima, integrasi ekonomi domestik
yaitu infrastruktur konektivitas dan domestic value chain.
Keenam, pemindahan Ibu Kota Negara sebagai sumber
pertumbuhan baru dan menyeimbangkan ekonomi antar wilayah.
Industrialisasi menjadi faktor penting keberhasilan
Transformasi Ekonomi Indonesia dengan tiga pilar, yaitu investasi, ekspor, dan
industrialisasi.
”Kita perlu
mendorong investasi PMA dan PMDN kepada sektor produktif yang menciptakan nilai
tambah tinggi dan berorientasi ekspor. Serta pendalaman rantai pasok ekspor
dengan industri domestik, termasuk IKM dan pengembangan industri halal
berorientasi ekspor,” tegas Menteri Suharso.
Ia menambahkan diperlukan optimalisasi pasar dalam negeri
dan belanja negara dengan strategi meningkatkan pengembangan rantai pasok
sektor industri dengan sektor pariwisata, pengembangan ekonomi kreatif digital,
dan pemanfaatan APBN dan belanja BUMN untuk mendorong industri domestik dan I
Industri Kecil dan Menengah (IKM).
Untuk menjalankan langkah-langkah tersebut, perlu upaya
mendorong jumlah ekspor, industrialisasi dan investasi di dalam sektor industri
yang produktif dan menciptakan nilai tinggi (seperti otomotif dan tekstil),
optimalisasi pasar dalam negeri dan belanja negara, membuat kebijakan sisi
suplai dan membuat iklim berbisnis di Indonesia menjadi semakin inklusif.
Penekanan terhadap transformasi digital dan pentingnya
cara berbisnis digital pada era ini juga menjadi faktor krusial dalam
transformasi ekonomi. Agar semua tujuan tersebut tercapai, pemerintah akan
menjalani penjajakan, pendampingan dan pengawalan investasi pada sektor
prioritas, pengembangan kawasan industri terintegrasi, implementasi kebijakan
pengembangan Industri 4.0 pada sektor prioritas, dan pengembangan dan
pendampingan IKM secara komprehensif. (@Ubes)
Comments
Post a Comment